Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan untuk Panen Sawit yang Menguntungkan

Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan

Ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui terkait dengan perkebunan kelapa sawit, termasuk istilah untuk menyebut tanaman kelapa sawit berdasarkan umurnya. Tanaman kelapa sawit yang dikategorikan siap untuk dipanen disebut dengan Tanaman Menghasilkan (TM). Jika ingin mendapatkan hasil produksi yang optimal dan menguntungkan, maka pemeliharaan tanaman menghasilkan yang baik wajib dilakukan.

Lewat artikel kali ini, Insight Arvis ingin mengajak Anda mengenali lebih jauh tentang tanaman menghasilkan dalam sektor perkebunan kelapa sawit. Cari tahu juga seperti apa pemeliharaan tanaman menghasilkan yang baik dan benar di sini.

Mengenal Tanaman Menghasilkan

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, tanaman menghasilkan atau TM adalah tanaman kelapa sawit yang mulai berbunga pada umur 10 sampai dengan 12 bulan. Secara ekonomis, panen yang menguntungkan dari tanaman menghasilkan yaitu pada saat tanaman tersebut berumur 2,5 tahun atau 30 bulan.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal dan mendapatkan keuntungan yang maksimum, Anda perlu melakukan pemeliharaan tanaman menghasilkan dengan baik. Aktivitas pemeliharaan ini meliputi:

  • Pengendalian gulma
  • Pengendalian hama dan penyakit
  • Penunasan pelepah
  • Pengawetan tanah dan air
  • Pemupukan
  • Pemeliharaan jalan

Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan

Masih menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit yang Baik, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam rangka pemeliharaan tanaman menghasilkan agar panen sawit Anda makin menguntungkan:

1. Pengendalian gulma

Pemeliharaan tanaman menghasilkan salah satunya meliputi pengendalian gulma. Jika gulma tidak dikendalikan, maka tanaman sawit akan kesulitan untuk menyerap unsur hara, air, dan cahaya matahari. Pengendalian gulma perlu dilaksanakan di piringan pohon, jalan pikul, dan di gawangan.

Pengendalian gulma di piringan pohon bertujuan untuk memudahkan dalam pengutipan brondolan dan meningkatkan efektivitas pemupukan. Untuk pengendalian gulma di jalan pikul, tujuannya yaitu bertujuan untuk menyediakan jalan yang mudah dilalui oleh pekerja. Sedangkan pengendalian gulma di gawangan bertujuan untuk mengurangi persaingan terhadap penyerapan air, unsur hara, serta untuk menjaga kelembaban kebun.

2. Pengendalian hama dan penyakit

Tanaman menghasilkan kelapa sawit juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Itulah mengapa sangat penting untuk mengendalikan hama dan penyakit agar tanaman kelapa sawit bisa tumbuh dengan optimal.

  • Hama

Hama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit menghasilkan adalah ulat pemakan daun seperti ulat api, ulat kantong, dan ulat bulu. Untuk mengatasi hama-hama ini, Anda bisa menggunakan pestisida. Jenis, dosis, dan cara aplikasi insektisida yang dianjurkan dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini.

Gambar 1. Jenis, Dosis, dan Cara Aplikasi Insektisida yang Dianjurkan

Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013

Jenis hama lain yang juga menimbulkan kerusakan pada tanaman menghasilkan yaitu beberapa jenis tikus seperti tikus belukar (Rattus tiomanicus), tikus sawah (Rattus rattus argentiventer), tikus rumah (Rattus rattus diardii) dan tikus huma (Rattus exulans). Diantara keempat jenis tikus tersebut, tikus belukar merupakan jenis yang paling sering dijumpai pada hampir di semua perkebunan kelapa sawit.

Hama lainnya adalah rayap. Pengendalian rayap dilakukan pada pohon yang terserang dengan kategori ringan dan berat. Caranya dengan menyiramkan larutan insektisida yang berbahan aktif karbosulfan 5% untuk kategori ringan. Pengendalian rayap yang efektif dilakukan dengan menghancurkan sarangnya dan membunuh semua koloni rayap terutama ratunya.

  • Penyakit

Penyakit utama yang menyerang tanaman menghasilkan yaitu penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh Ganoderma boninense. Infeksi dan penularan penyakit ini terjadi melalui kontak antara bagian yang sehat dengan sumber infeksi atau melalui spora.

Gejala penyakit busuk pangkal batang ditandai dengan adanya akumulasi beberapa daun tombak yang tidak membuka, pelepah daun bagian bawah yang sengkleh, dan muncul badan buah (fruiting body) di pangkal batang.

Penyakit busuk pangkal batang dapat dikendalikan dengan menggunakan fungisida yang direkomendasikan oleh balai atau pusat penelitian. Selain penyakit busuk pangkal batang, ada juga penyakit karat daun dan penyakit busuk tandan yang perlu dikendalikan. 

3. Penunasan pelepah

Dalam pemeliharaan tanaman menghasilkan kelapa sawit, penunasan dilakukan untuk mengatur jumlah pelepah yang perlu dipertahankan atau yang tinggal di pohon. Jumlah pelepah ini mempengaruhi pertumbuhan akar, bobot tandan, dan produksi tandan buah segar (TBS), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tandan.

Tujuan dari dilakukannya penunasan pelepah antara lain:

  • Menjaga keseimbangan fisiologis sanitasi dan tanaman
  • Melancarkan penyerbukan
  • Memudahkan panen dan pengamatan tandan matang siap panen
  • Mencegah tersangkutnya brondolan di ketiak pelepah
  • Mempermudah pemupukan dan pembersihan piringan

Pelepah bekas yang merupakan hasil dari aktivitas penunasan kemudian dipotong menjadi 3 bagian dan disusun di gawangan mati. Khusus pada areal bergelombang-berbukit, pelepah belas disusun searah dengan kontur atau tegak lurus dengan arah lereng. Tujuannya untuk mengurangi erosi permukaan. Penunasan pelepah dapat dilaksanakan dengan siklus 10–12 bulan sekali.

4. Pengawetan tanah dan air

Anda juga perlu melakukan aktivitas pengawetan tanah dan air dalam rangka pemeliharaan tanaman menghasilkan kelapa sawit. Pastikan Anda sudah membangun teras kontur, tapak kuda, dan benteng penahan erosi pada saat persiapan lahan sehingga ketika sudah memasuki masa tanaman menghasilkan, semua hal tersebut hanya perlu dirawat saja.

Teras kontur dan tapak kuda dirawat setiap 3 tahun sekali dengan tetap mempertahankan sudut kemiringan 8-10°. Jika ada benteng yang rusak maka perlu melakukan perbaikan.

5. Pemupukan

  • Jenis pupuk

Khusus untuk pemeliharaan tanaman menghasilkan, pastikan Anda menggunakan beberapa jenis pupuk berikut ini:

Sumber hara N yaitu ZA dan urea

Sumber hara P yaitu TSP, RP, dan SP-36

Sumber hara K yaitu abu janjang dan MOP

Sumber hara Mg yaitu Dolomit dan Kiserit

Pemupukan pada tanaman kelapa sawit membutuhkan biaya yang cukup besar, yaitu sekitar 40-50% dari total biaya pemeliharaan. Agar hasil pemupukan optimal, maka pupuk yang digunakan harus memenuhi spesifikasi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.

Gambar 2. Spesifikasi Pupuk Berdasarkan Standar Nasional Indonesia

Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013
  • Dosis pupuk

Beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam menentukan dosis pupuk antara lain:

  • Iklim, meliputi curah hujan, hari hujan, dan penyebaran
  • Tanah, meliputi kimia tanah, sifat fisik, dan jenis
  • Umur tanaman
  • Hasil penelitian pemupukan
  • Realisasi pemupukan dua tahun sebelumnya
  • Produktivitas tanaman yang dicapai
  • Hasil analisis hara daun dan tanah
  • Hasil pengamatan langsung di lapangan

Khusus untuk lahan kelapa sawit yang menggunakan lahan gambut, standar umum pemupukan tanaman menghasilkan dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Standar Umum Pemupukan untuk Tanaman Kelapa Sawit TM pada Lahan Gambut

Sumber: Permentan No 131/Permentan/OT.140/12/2013
  • Cara, Waktu, dan Frekuensi Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menabur pupuk secara merata di piringan pada jarak 1,5 meter dari pangkal batang ke arah pinggir piringan. Waktu pemupukan dilaksanakan pada saat curah hujan 100-200 mm/bulan dengan selang waktu maksimal 2 bulan/aplikasi untuk semua jenis pupuk. Frekuensi pemupukan dapat dilaksanakan 2–3 kali setahun tergantung dari pola curah hujan dan karakter tanah.

6.  Pemeliharaan jalan

Untuk pemeliharaan jalan, pastikan Anda sudah membangun jalan dan parit pada saat persiapan lahan. Maka pada saat periode tanaman menghasilkan tiba, Anda hanya perlu melakukan pemeliharaan saja.

Pemeliharaan jalan utama dilakukan setiap 6 bulan dengan pengerasan kemudian di grader dan dipadatkan dengan compactor sebanyak 4-6 kali putaran. Untuk jalan produksi dan jalan kontrol, pemeliharaannya juga harus di grader dan dipadatkan dengan tenaga manusia, dengan rotasi pemeliharaan satu kali dalam sebulan.

Kesimpulan

Pemeliharaan tanaman menghasilkan kelapa sawit mencakup aktivitas atau pekerjaan yang tidak sedikit. Untuk pelaksanaannya, Anda memerlukan alat, pupuk, dan juga tenaga kerja yang cukup. Itulah mengapa sebelum dilakukannya pemeliharaan, Anda wajib memastikan ketersediaan pekerja dan material agar pekerjaan pemeliharaan berjalan dengan lancar.

Jika Anda membutuhkan teknologi yang dapat membantu Anda untuk menyimpan dan mengolah data pekerja dan pupuk terkait dengan pemeliharaan tanaman menghasilkan, tidak ada salahnya Anda mempertimbangkan untuk mencoba E-Plantation Arvis.

Artikel Terkait: Mengenal Teknologi Base Transceiver Station dan Kegunaannya untuk Kebun Sawit

Mengapa E-Plantation Arvis?

Dibuat dan dikembangkan oleh Arvis khusus untuk perkebunan kelapa sawit, E-Plantation Arvis merupakan sebuah sistem berbasis web dan mobile yang hadir dengan berbagai macam fitur bermanfaat. Anda bisa menggunakan sistem ini untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan kebun kelapa sawit Anda.

E-Plantation Arvis juga memiliki fitur untuk mengelola semua data karyawan yang bekerja di kebun sawit Anda. Sistem ini bisa Anda gunakan untuk mengolah alat dan material seperti pupuk yang dibutuhkan saat pekerjaan pemeliharaan tanaman menghasilkan. Anda juga bisa melakukan monitor attendance, membuat rencana aktivitas, dan memperkirakan cost yang dikeluarkan untuk pembayaran personil kebun dengan sistem ini.

Terdapat pula fitur report kondisi kebun melalui penggunaan mobile apps. Dengan fitur ini, Anda dapat melaporkan kondisi terkini kesehatan tanaman pada setiap periode tertentu menggunakan foto.

Tertarik ingin mencoba E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *