Mengenal Teknologi Base Transceiver Station dan Kegunaannya untuk Kebun Sawit

Base Transceiver Station

Ada banyak teknologi yang bisa digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia, termasuk memudahkan komunikasi tanpa terkendala jarak dan waktu. Salah satu teknologi jaringan yang banyak digunakan untuk mempermudah komunikasi adalah teknologi Base Transceiver Station atau BTS. Siapa sangka jika teknologi ini ternyata juga bisa digunakan untuk perkebunan kelapa sawit.

Insight Arvis kali ini mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh tentang salah satu teknologi jaringan, yaitu Base Transceiver Station. Cari tahu juga kegunaannya serta kelebihan dan kekurangannya di sini.

Apa Itu Base Transceiver Station?

Dilansir dari halaman situs Bakti Kominfo, Base Transceiver Station (BTS) merupakan salah satu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang berperan penting dalam mewujudkan komunikasi nirkabel antara jaringan operator dengan perangkat komunikasi. BTS juga sering disebut dengan stasiun pemancar.

BTS bukanlah sebuah tower. Tower BTS adalah salah satu komponen dari perangkat BTS. Tower BTS memiliki panjang yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi geografis serta luas jangkauan jaringan yang ditargetkan.

Kegunaan Base Transceiver Station

Fungsi atau kegunaan utama dari Base Transceiver Station mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat komunikasi seperti telepon seluler dan telepon rumah. Sinyal radio yang diterima akan diubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke terminal lainnya menjadi sebuah data atau pesan. Ini artinya, BTS berguna untuk mempermudah komunikasi nirkabel melalui penggunaan perangkat komunikasi.

Jenis-Jenis Tower Base Transceiver Station

Sebagai bagian dari salah satu komponen perangkat BTS, tower BTS yang sering dijumpai di Indonesia hadir dalam tiga jenis. Jenis-jenis tower BTS ini dibedakan berdasarkan jumlah kakinya. Ketiga jenis tower ini yaitu tower 4 kaki, 3 kaki, dan 1 kaki.

1. Rectangular Tower (Tower 4 Kaki)

Jenis tower BTS yang pertama yaitu rectangular tower atau tower 4 kaki. Tower BTS ini memiliki 4 kaki dengan tingkat konstruksi yang sangat kokoh dan tidak mudah roboh. Ukuran tingginya kurang lebih 42 meter dan mampu mencakup banyak radio serta antena. Jenis tower BTS yang satu ini sering digunakan oleh perusahaan telekomunikasi besar.

Range biaya yang perlu Anda keluarkan untuk pengadaan tower BTS 4 kaki mulai dari 650 juta sampai dengan 1 milyar Rupiah.

2. Triangle Tower (Tower 3 Kaki)

Tower BTS yang satu ini memiliki 3 kaki (3 pondasi). Masing-masing pondasi disusun dalam beberapa potongan yang memiliki panjang sekitar 4 sampai 5 meter. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, misalnya roboh, tower ini sebaiknya dibangun menggunakan besi yang berdiameter diatas 2 centimeter. Tinggi tower ini berkisar antara 40 sampai dengan 60 meter.

Perkiraan biaya untuk pengadaan tower BTS 3 kaki yaitu di bawah 650 juta rupiah, dengan range biaya mulai dari 300 sampai 600 juta rupiah.

3. Pole (Tower 1 Kaki)

Jenis tower BTS yang terakhir yaitu pole. Pole sendiri terdiri dari dua macam: tower yang dibuat dengan pipa atau plat baja tanpa spanner dan tower yang dibuat dengan spanner. Tower 1 kaki sebenarnya tidak direkomendasikan untuk dibanguan dan digunakan karena memiliki banyak kekurangan, antara lain penerimaan sinyal cenderung tidak stabil dan mudah roboh.

Komponen Tower Base Transceiver Station

Sebuah tower Base Transceiver Station wajib memiliki 9 komponen berikut ini agar bisa bekerja dengan baik dan maksimal. 9 komponen yang dimaksud yaitu:

  • Antena Sectoral, menghubungkan BTS dengan alat komunikasi
  • Antena Microwave, menerima dan memancarkan gelombang radio dari BTS ke BSC (Base Station Controller) atau dari BTS ke BTS
  • Shelter, tempat penyimpanan peralatan
  • Microwave System, terdiri dari dua sistem (indoor dan outdoor) yang dihubungkan dengan kabel coaxial
  • Rectifier System, mengubah tegangan 220/380 volt alternative current dari PLN menjadi tegangan direct current untuk dikirim ke BTS
  • Baterai, cadangan power ketika terjadi pemadaman listrik
  • Tower Sentral, tower utama yang berfungsi sebagai media untuk menginstal antena dan feeder
  • Feeder, kabel besar yang digunakan sebagai media rambat gelombang radio antar BTS dengan antena sector
  • Dynaspere, alat untuk melindungi tower dari sambaran petir

Persiapan Pengadaan Base Transceiver Station

Teknologi jaringan berupa Base Transceiver Station atau BTS bisa digunakan sebagai salah satu infrastruktur jaringan perkebunan kelapa sawit. BTS dapat membantu antar pekerja di kebun untuk saling berkomunikasi dengan mudah. Jika komunikasi antar pekerja di kebun berjalan lancar, maka produktivitas mereka dalam bekerja juga akan meningkat. Efeknya, operasional kebun berjalan lebih efektif dan juga efisien.

Jika Anda tertarik ingin menggunakan teknologi jaringan seperti BTS, ada beberapa persiapan pengadaan yang perlu Anda perhatikan terlebih dahulu. Berikut ini beberapa persiapan pengadaan BTS:

1. Analisis lokasi dan juga penempatan

Hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk pengadaan BTS yaitu melakukan survei lokasi (site survey) dan juga memperkirakan area penempatannya. Pemilihan lokasi ideal untuk pemasangan BTS perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kondisi lahan dan juga topografinya.

2. Kebutuhan teknis

Setelah menentukan lokasi ideal untuk penempatan BTS, Anda perlu menentukan spesifikasi BTS. Kebutuhan ini mencakup jenis, ukuran, dan kapasitas BTS yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Anda juga perlu mempersiapkan infrastruktur tambahan seperti daya listrik dan sistem keamanannya.

3. Anggaran dan perencanaan keuangan

Jangan lupa untuk menyiapkan anggaran juga merencanakan keuangan. Pengadaan BTS tidak hanya seputar biaya pengadaan saja namun juga biaya operasionalnya. Biaya operasional BTS mencakup biaya pemeliharaan, tenaga kerja, dan biaya terkait lainnya.

4. Pemilihan vendor

Jangan terburu-buru memilih vendor atau pemasok peralatan BTS. Pemilihan vendor perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti kualitas alat yang ditawarkan, harga, layanan, dan juga garansi.

5. Perizinan dan peraturan

Pastikan Anda juga memahami perizinan dan peraturan pengadaan BTS dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku, terutama yang berkaitan dengan peraturan jaringan telekomunikasi.

6. Instalasi, pengujian, dan optimalisasi

Ketika waktu instalasi tiba, Anda perlu memastikan pemasangan perangkat keras BTS dan pengintegrasiannya dengan infrastruktur lainnya sudah pas. Lakukan pengujian untuk memastikan apakah BTS sudah berfungsi dengan baik. Anda juga mungkin memerlukan optimalisasi ketika menemukan hal-hal yang perlu disesuaikan.

7. Pelatihan dan implementasi

Pelatihan yang dimaksud di sini adalah pelatihan personel yang akan menjalankan pengoperasian dan pemeliharaan BTS. Saat hari peluncuran atau implementasi BTS, Anda perlu memastikan bahwa semua sistem terintegrasi dengan baik dan berjalan dengan lancar.

Kelebihan dan Kekurangan Base Transceiver Station

Teknologi jaringan seperti Base Transceiver Station memiliki sejumlah kelebihan dan juga kekurangan terkait dengan perannya sebagai penyedia jaringan komunikasi. Berikut ini kelebihan dan kekurangan BTS:

Kelebihan

  • Memungkinkan perangkat seluler untuk terhubung dan berkomunikasi
  • Pengguna perangkat seluler dapat tetap terhubung di berbagai lokasi
  • Fleksibel, mudah untuk diperbaharui dan ditingkatkan ke teknologi terbaru (contohnya peralihan dari 4G ke 5G)

Kekurangan

  • Biaya implementasi dan operasional yang cukup mahal
  • Kemungkinan muncul masalah jaringan karena pengaruh lingkungan seperti bangunan, topografi, dan kondisi alam
  • Konsumsi energi yang tinggi membuat kebutuhan sistem pendingin juga semakin tinggi

Kesimpulan

Teknologi jaringan Base Transceiver Station atau BTS bisa digunakan untuk sektor perkebunan kelapa sawit, terutama membantu kelancaran komunikasi pekerja kebun di lapangan. Meskipun begitu, pengadaan BTS perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya terutama dari sisi persiapan anggaran.

Selain teknologi jaringan, Anda juga perlu mempertimbangkan penggunaan teknologi yang hadir dalam bentuk sistem atau aplikasi untuk menunjang kegiatan operasional di kebun sawit Anda. Salah satu sistem atau aplikasi terbaik yang bisa Anda gunakan untuk mengelola semua data terkait dengan perkebunan kelapa sawit Anda yaitu E-Plantation Arvis.

Artikel Terkait: Mengenal Beberapa Teknologi Jaringan Kebun Sawit dan Fungsinya

Mengapa E-Plantation Arvis?

E-Plantation Arvis merupakan sebuah sistem berbasis web dan mobile yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis khusus untuk perkebunan kelapa sawit. Sistem ini hadir dengan berbagai macam fitur yang bisa Anda gunakan untuk mengolah semua data yang berkaitan dengan kebun kelapa sawit Anda.

Salah satu fitur terbaik dari E-Plantation Arvis adalah fitur offline mode. Dengan menggunakan fitur ini, Anda yang sedang berada di kebun bisa tetap memasukan data (input) walaupun koneksi jaringan saat itu sedang buruk.

Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini jika Anda tertarik dengan E-Plantation Arvis. E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *