3 Jenis Tanah untuk Sawit, Jangan Sembarang Tanam!

Jenis Tanah untuk Sawit

Bisnis kelapa sawit di Indonesia terhitung cukup menjanjinkan. Menurut katalog Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2021 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, nilai ekspor minyak sawit dari tahun 2020 ke 2021 meningkat sebesar 10 miliar US dollar. Kenaikan nilai ini memicu banyak orang dengan keinginan yang tinggi untuk mulai terjun ke bisnis kelapa sawit. Jika Anda salah satu dari banyak orang yang juga ingin memulai bisnis kelapa sawit, pastikan Anda memilih jenis tanah untuk sawit yang tepat sebelum memulai budidayanya.

Lewat artikel kali ini, tim Insight Arvis mengajak Anda mengenal budidaya kelapa sawit dan apa saja jenis tanah untuk sawit. Selain melakukan prosedur budidaya yang benar, Anda juga bisa menggunakan teknologi sistem perkebunan untuk kelancaran kegiatan operasional perkebunan.

Butuh sistem perkebunan untuk menunjang kegiatan operasional kebun sawit? Hubungi Arvis di WhatsApp ini

Budidaya Kelapa Sawit

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor 131 tahun 2013 tentang Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis) yang Baik, ada beberapa tahapan penting dalam budidaya kelapa sawit. Tahapan penting ini mencakup pemilihan lahan, pemilihan bahan tanaman, pembenihan, perawatan tanaman, sampai dengan pemanenan.

Jika Anda ingin memulai budidaya kelapa sawit dan menuai hasil yang maksimal, tahapan memilih lahan dan jenis tanah menjadi tahap awal yang penting. Jenis lahan yang baik untuk tanaman kelapa sawit yaitu lahan mineral dan juga lahan gambut. Tidak sampai di situ, Anda juga perlu mengidentifikasi jenis tanah yang ada pada lahan tersebut.

Mengapa pemilihan jenis tanah untuk sawit begitu penting? Jika Anda salah memilih lahan dan juga jenis tanah yang ada pada lahan tersebut, maka pertumbuhan tanaman kelapa sawit akan terhambat. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil panen kebun nantinya.

Tidak hanya memilih lahan dan jenis tanah untuk sawit. Anda juga bisa mulai mempertimbangkan untuk memilih jenis teknologi seperti apa yang akan Anda gunakan untuk menunjang kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit Anda. Teknologi seperti drone untuk memantau tanaman, sensor dan IoT untuk pemeliharaan, atau sistem perkebunan untuk mengetahui kondisi kebun secara keseluruhan, merupakan jenis-jenis teknologi yang bisa Anda pilih.

Pemilihan Jenis Tanah untuk Sawit

Dilansir dari situs PT Perkebunan Nusantara I, salah satu subsidiary Holding BUMN perkebunan yang mengelola komoditas kelapa sawit dan karet, tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di jenis tanah yang relatif data dengan lapisan tanah yang tebal dan juga tidak tergenang.Berikut ini beberapa jenis tanah untuk sawit:

1. Latosol

Salah satu jenis tanah untuk sawit yang cocok untuk budidaya kelapa sawit adalah tanah latosol. Tanah ini sering disebut dengan tanah merah karena memiliki warna merah hingga kecoklatan. Tidak hanya cocok untuk kelapa sawit, tanah latosol juga cocok untuk tanaman padi, karet, palawija, dan kopi. Jenis tanah ini banyak ditemukan di Sulawesi Utara, Bali, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Sifat-sifat tanah latosol:

  • Mudah menyerah air
  • Merupakan jenis tanah dalam
  • Mengandung bahan organik yang sedang
  • pH tanahnya netral hingga asam

2. Organosol

Jenis tanah untuk sawit kedua yang cocok untuk budidaya kelapa sawit yaitu tanah organosol. Tanah ini merupakan tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan bahan organik. Organosol sendiri juga terbagi menjadi dua, yaitu tanah gambut dan tanah humus. Hingga kini, hanya tanaman kelapa sawit yang cocok untuk ditanam di tanah gambut dan kurang cocok untuk tanaman lain karena kandungan masamnya yang cenderung tinggi.

3. Aluvial

Terakhir, jenis tanah untuk sawit yang bisa Anda gunakan untuk budidaya kelapa sawit adalah tanah aluvial. Ciri-ciri atau sifat tanah aluvial mirip dengan tanah latosol yang terbentuk dari hasil pengendapan material halus dari aliran sungai, maka tak heran jika jenis tanah ini banyak ditemukan di Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain kelapa sawit, tanah aluvial cocok untuk ditanami buah-buahan, palawihja, padi, dan aren.

Ciri dan sifat tanah aluvial:

  • Berwarna kelabu
  • Struktur tanah terpisah-pisah
  • Tingkat kesuburan dipengaruhi jenis material yang dibawah oleh aliran sungai

Arvis menyediakan sistem perkebunan untuk memantau kondisi kebun sawit Anda. Hubungi Arvis di WhatsApp ini

Cara Tanam Kelapa Sawit yang Tepat

Jika Anda sudah menentukan jenis tanah untuk sawit, langkah selanjutnya yaitu mengetahui cara tanam kelapa sawit yang tepat. Berikut ini pengetahuan tentang cara tanam kelapa sawit yang tepat dilansir dari situs PT Perkebunan Nusantara I.

1. Menentukan Pola Tanam

Pola tanam untuk tanaman kelapa sawit ada dua, yaitu pola monokultur dan tumpang sari. Monokultur atau pola tanam tunggal merupakan cara tanam yang dilakukan dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal. Sedangkan pola tanam tumpang sari adalah cara tanam dimana ada dua atau lebih tanaman yang bereda yang ditanamn secara bersamaan.

2. Membuat Lubang Tanam

Hari sebelum penanaman dilakukan, lubang tanam perlu dibuat dengan ukuran yang tepat. Lubang tanam dibuat berukuran 40 cm x 50 cm dengan kedalaman 40 cm. Jarak antar lubang tanam yaitu 9 m x 9 m x 9 m. Jika lahan kebun sawit merupakan area berbukit, maka perlu dibuat teras yang melingkari bukit dengan jarak 1,5 m dari sisi lereng bukit.

3. Cara Tanam

Musim hujan, setelah turunnya hujan, merupakan waktu yang baik untuk menanam kelapa sawit. Tujuannya yaitu untuk memastikan tersedianya air yang cukup. Siapkan bibit sawit yang sudah dimasukkan ke dalam polybah, lepaskan plastiknya, kemudian masukkan ke dalam lubang tanam. Tebarkan pestisida alami dan timbun dengan tanah galian bagian atas. Jangan lupa siram dengan pupuk secara merata.

Sebelum menanam kelapa sawit, pastikan Anda menyiapkan alat dan material yang dibutuhkan, seperti cangkul, selang, pupuk, dan sebagainya. Baik alat maupun material perkebunan merupakan aset perkebunan yang perlu dipelihara. Anda sebaiknya menggunakan sistem perkebunan yang komprehensif untuk memantau semua aset perkebunan untuk mencegah pembengkakan biaya yang lebih besar.

Arvis menyediakan sistem perkebunan untuk mengelola aset kebun sawit Anda Hubungi Arvis di WhatsApp ini

Kesimpulan

Ada 3 jenis tahan untuk sawit yang bisa Anda pilih untuk memulai budidaya kelapa sawit, yaitu tanah latosol, organosol, dan aluvial. Pemilihan jenis tanah untuk sawit sangat penting karena pemilihan tanah yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hasil panen nantinya. Jangan lupa untuk menyiapkan alat serta material yang akan Anda gunakan untuk proses penanaman setelah memilih jenis tanah untuk sawit.

Sistem Perkebunan E-Plantation Arvis

Kegiatan pemilihan jenis tanah untuk sawit dan proses penanaman dalam budidaya kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan alat dan material. Baik itu data stok pupuk, ketersedian alat penanaman, dan juga siapa saja personil yang bertugas perlu Anda catat dan juga kelola dengan benar.

Ada salah satu teknologi yang bisa Anda pertimbangkan untuk kemudahan mengelola semua data yang berkaitan dengan alat dan material perkebunan, yaitu sistem perkebunan. Apa itu sistem perkebunan?

Sistem perkebunan adalah sebuah teknologi yang hadir dalam bentuk perangkat lunak atau software. Teknologi ini biasanya dilengkapi dengan berbagai macam fitur khusus yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan operasional kebun sawit Anda. Sistem perkebunan menjadi pilihan yang tepat untuk dalam memantau kondisi kebun kelapa sawit dari mana saja dan kapan saja dengan mudah.

Jika Anda tertarik untuk menggunakan sistem perkebunan, Anda bisa mencoba menggunakan sistem perkebunan yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis, yaitu sistem perkebunan E-Plantation Arvis.

Artikel Terkait: Fitur Manajemen Gudang E-Plantation Arvis, Kemudahan Pantau Perlengkapan Kebun Sawit Anda

Mengapa E-Plantation Arvis?

E-Plantation Arvis adalah sebuah sistem perkebunan yang dibuat dan dikembangkan oleh Arvis, salah satu software company terbaik di Indonesia. Sistem perkebunan ini dibuat khusus untuk menunjang kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit Anda, termasuk kegiatan penanaman dan pemupukan.

Sistem perkebunan E-Plantation Arvis dapat diakses dari berbagai macam platform, termasuk mobile apps. Staff kebun Anda dapat membuat laporan kegiatan dan kondisi kebun dengan mudah. Semua data yang dimasukkan akan secara otomatis diolah oleh sistem perkebunan yang kemudian disajikan sebagai acuan untuk perusahaan dalam mengambil keputusan yang bersifat jangka pendek, mengenah, atau panjang.

Pada platform mobile apps, sistem perkebunan ini juga bisa Anda bagikan aksesnya ke para mandor kepercayaan Anda untuk mengambil data kondisi eksisting. Tidak ada sinyal di kebun? Anda tidak perlu khawatir karena platform mobile app sistem perkebunan ini juga menyediakan fitur offline mode yang memungkinkan para mandor untuk tetap mengisi report dalam kondisi apapun.

Fitur unggulan lainnya dari E-Plantation Arvis adalah fitur inventory management. Fitur ini bisa Anda gunakan untuk memantau seluruh aset perkebunan yang Anda miliki, termasuk alat dan material yang berkaitan dengan kegiatan penanaman seperti cangkul, selang, dan pupuk.

Tertarik ingin mencoba sistem perkebunan E-Plantation Arvis? Hubungi tim Arvis segera lewat nomor WhatsApp ini atau isi formulir penjadwalan demo di sini. Hanya sistem perkebunan E-Plantation Arvis, solusi kemudahan mengelola kebun sawit Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *